Aku adalah kerinduan itu…
yang mendebur debar di dada dadihmu
mewujud di tiap sudut sujudmu
sampai ketika kau fana
adaku ada disana…
aku adalah kerinduan itu…
yang menderu dera detak degub jantung
merenda riuh renjana
sebab rinduku berderma
dalam riung rengkuhmu
aku adalah kerinduan itu…
yang memburu bara birahimu
membakar nafsu hingga mengabu
berkelimun di kalbu kelabu
di kaldera hatimu…
aku hangus terberangus….
aku adalah kerinduan itu…
yang mengular mengalir di alur liarmu
meleleh luluh airmataku dari mataairmu
merincik rancak tiap gerak gerikmu
sampai menyusup sesap di sesela rusuk ringkihmu…
aku adalah kerinduan itu…
yang mengecup kecap kuncup kembangmu
sambil mencipta sunyi lenyapkan bunyi
tanpa nyanyi sebising desing
menjelma getar getir
yang menghulu hilir…
aku adalah kerinduan itu…
yang bertabur tebar di tabir tubirmu
menelusur kelindan luhurmu
lalu mendiam pada gemulai liana
saat mula tasbihku mulai mengerang
aku adalah kerinduan itu…
yang terus menyimak helai angin
yang menyentuh seluruh tubuh
menyepuh luruh kuduskan ruh
sampai kau menjadi gemuruh
rapuhkan repihku andaikan kau mengelam katam.
dan..
rindu itu
kini mulai menggigil di entah…
[infobox style=”alert-custom lime”]Pengirim: Usman Arrumy[/infobox]