Sajak – Sajak Perpisahan

Posted on 104 views

28022012 ketukan hujan…
mainkan instrumental jiwa dalam pelarian pelangi
satu per satu nada menari menarik warna hitam dan putih
rayuan awan mematikan warna khatulistiwa

15022012…
Karena seusia muda,kau lukis dunia seseorang dengan senyumu yang perawan
dan bagaimanapun wajahmu akan selalu menjadi lukisan tanpa persembahan nyata
lalu kita berucap bahwa ini hanyalah karunia tuhan seperti adam dan hawa dipertemukan

17072012…
Yang nyata selalu berdamai dengan hujan diantara sajak-sajak yang kini tak terbaca lagi
Anggap saja kita saling mengenal dan tak tau untuk apa dipertemukan
Kesucianmu mungkin selau abadi saat kau tersenyum dibalik kerudung yang kau pakai
satu langkah mungkin kau sedikit didepan nona dengan membawa hitam atau putih yang kini kau pilih

kemudian apalagi yang kita harapkan bila kita semua sama-sama menarik benang merah pada kata rindu
katakanlah mungkin pada gerimis yang selalu ingin diajak berbicara saat kita tak lagi sama menulis kesetiaan
diakhir bulan februari saat hujan tak lagi sama menari untuk merayu kita.
menulis sajak tentangnya
lalu pertengahan april pelangi tak kunjung hadir walaupun langit tersenyum padanya karena pengorbanan masa muda
dan diakhir pertengahan juli sajak perpisahan membunuh pelangi diujung hitam dan putih karena kekecewaan

Pelangi diujung hitam & putih…
sajak perpisahan”
21 mei 2013

Judul: Sajak Perpisahan
Dikirim oleh: Rendi Pebriana

Leave a Reply