akulah
penyair luka
terlahir dari darah nanah
kutawarkan rintih duka kepada samudera
untuk kutukar dengan: ombak ganas
kutawarkan bosan nuansa kepada ladang
untuk kutukar dengan: gesit musangkutawarkan hambar jiwa kepada sabana
untuk kutukar dengan: taring singa
kutawarkan keluh sengsara kepada belantara
untuk kutukar dengan: aum harimau
kutawarkan beku cinta kepada gunung
untuk kutukar dengan: gelegak lava
masih ku duduk di kepak kata
menunggu jawabnya,
sambil menghitung sisa usia
Puisi-Puisi Akhmad Sekhu
Jenewa (Swiss), 27 Juni 2007